CMN
(Cerita Misteri Nammimori)
part 2
Kring....kring...kring.. bel bertanda pulang sekolah sudah berbunyi di Nammimori School, hari ini pulang sekolah Yamamoto berjanji pada teman clubnya untuk bermain baseball bersama. "Tsuna, kau pulang dulu saja hari ini aku akan bermain baseball bersama teman-teman klubku." ujar Yamamoto kepada Tsuna. Tsuna tak keberatan jadi dia langsung pulang ke rumah bersama Gokundera.
Yamamoto berjalan menuju ruang klub, ruangan menuju ruang klub melewati lorong-lorong didepan kelas-kelas yang jarang sekali digunakan, biasanya ia selalu lewat sini tetapi bersama dengan teman-temannya. Lalu tiba-tiba disamping Yamamoto ada orang yang sedang berdiri disampingnya, awalnya ia takut tetapi setelah itu ia melihat wajah dari orang yang berdiri disampingnya itu "Jangan berjalan disini sendirian, kau mau ke ruang klub baseball kan? biar aku temani."ujar pria yang disamping Yamamoto itu. "Ahh, terima kasih Hibari-san, tetapi kenapa aku tak boleh berjalan dilorong ini sendirian, bukannya hari masih terang dan beberapa siswa masih disekolah, aku tidak akan mencuri kok." Yamamoto memberi penjelasan kepada Hibari. Lalu setelah sampai di pintu ruangan baseball Hibari langsung pergi meninggalkan Yamamoto tanpa mengucapkan sepatah katapun.
Sepanjang sore Yamamoto bermain baseball bersama teman-temannya, saat waktu pulang Yamamoto mendapat hukuman, karena saat main baseball dia kalah. Yamamoto membersihkan ruang club dan pergi meninggalkan ruangan club. "Huh, jalan utama sudah ditutup, lebih baik aku lewati saja lorong sekolah." ujar Yamamoto dalam hati.
Saat Yamamoto berjalan dilorong tersebut, ia seketika merasa kepalanya dihantam dari belakang dan seketika ia pingsan. Saat terbangun ia merasa di lorong tersebut sangat ramai "Hah? apa aku pingsan sampai waktu sekolah? tapi itu lama sekali" Yamamoto bertanya-tanya dalam hatinya. Dia melihat sekelilingnya dengan wajah suram, ia melihat banyak sekali darah bertumpahan disana, banyak gadis2 seuisanya hanya tinggal jasad di lantai lorong, "Apa ini mimpi? tapi aku sudah benar-benar bangun." ucap yamamoto. Lalu tiba2 ada seorang siswa yang berlari sambil membawa senjata api. Ia menuju arah Yamamoto, tapi Yamamoto hanya terdiam dan kaku disana. "T t t tadi itu? Asari-san? tapi kenapa dia membawa senjata api?" tanyanya dalam hati. Lalu tiba2 ia melihat hibari dengan tong-fan nya datang sambil menyelamatkan Yamamoto.
"Apa ku bilang tak usah kesana lagi, dasar otak baseball." Guman Hibari.
"Tadi itu apa? ceritakan padaku!" tanya Yamamoto
" sekitar 30thn yang lalu, ada sebuah kejadian angker yang sering disebut Lorong Berdarah." jawab Hibari.
"Tapi tadi aku melihat Asari-san! kenapa dia memegang senjata api? apa dia pembunuh?" tanya Yamamoto lagi.
"Itu.....
Bersambung XDD
Saat Yamamoto berjalan dilorong tersebut, ia seketika merasa kepalanya dihantam dari belakang dan seketika ia pingsan. Saat terbangun ia merasa di lorong tersebut sangat ramai "Hah? apa aku pingsan sampai waktu sekolah? tapi itu lama sekali" Yamamoto bertanya-tanya dalam hatinya. Dia melihat sekelilingnya dengan wajah suram, ia melihat banyak sekali darah bertumpahan disana, banyak gadis2 seuisanya hanya tinggal jasad di lantai lorong, "Apa ini mimpi? tapi aku sudah benar-benar bangun." ucap yamamoto. Lalu tiba2 ada seorang siswa yang berlari sambil membawa senjata api. Ia menuju arah Yamamoto, tapi Yamamoto hanya terdiam dan kaku disana. "T t t tadi itu? Asari-san? tapi kenapa dia membawa senjata api?" tanyanya dalam hati. Lalu tiba2 ia melihat hibari dengan tong-fan nya datang sambil menyelamatkan Yamamoto.
"Apa ku bilang tak usah kesana lagi, dasar otak baseball." Guman Hibari.
"Tadi itu apa? ceritakan padaku!" tanya Yamamoto
" sekitar 30thn yang lalu, ada sebuah kejadian angker yang sering disebut Lorong Berdarah." jawab Hibari.
"Tapi tadi aku melihat Asari-san! kenapa dia memegang senjata api? apa dia pembunuh?" tanya Yamamoto lagi.
"Itu.....
Bersambung XDD